Di bawah langit yang penuh debu,
Palestina merintih dalam sunyi,
Gaza, kota yang menangis tanpa
suara,
Dalam pelukan asap, mereka meratap.
Reruntuhan merajalela di tanah yang
lelah,
Menjadi saksi bisu penderitaan yang
mendalam,
Darah merah menyiratkan tragedi,
Gaza mengeja nama-nama yang tak
terlupakan.
Di malam yang sunyi, bom menggema,
Menoreh luka di dada tanah suci,
Namun, semangat tak terkalahkan
membara,
Palestina, engkau tetap berdiri.
Anak-anak kecil bermain di antara
puing,
Mereka adalah pahlawan dalam
cobaan,
Bibirnya berkata tentang keadilan,
Gaza, engkau tetap bersinar dalam
kegelapan.
Teriakan tak terdengar di mata
dunia,
Namun, hati yang terpanggil
merasakannya,
Palestina, engkau bukanlah angka
statistik,
Kau adalah doa yang terus
berkumandang.
Dalam bayang kelam yang merayap
perlahan,
Mereka berdiri, tanah suci yang
teguh,
Gaza, kau adalah harapan yang terus
berkobar,
Palestina, kita berdoa untukmu,
setiap detik.
Di ujung pelangi, ada cahaya
untukmu,
Meski badai meradang, dan angin
bertiup kencang,
Palestina, engkau adalah kisah yang
tak padam,
Dalam puisi doa, kita bersatu
membela.
Dalam bayang kelam Gaza, kita
berdiri bersama,
Dengan pena keadilan, kita tulis
cerita,
Palestina, engkau bukan sendirian,
Dalam doa dan aksi, kita bersama
menyuarakan kebenaran.