Dalam Kelam Bayang Gaza

Foto/iStock








Di bawah langit yang penuh debu,

Palestina merintih dalam sunyi,

Gaza, kota yang menangis tanpa suara,

Dalam pelukan asap, mereka meratap.


Reruntuhan merajalela di tanah yang lelah,

Menjadi saksi bisu penderitaan yang mendalam,

Darah merah menyiratkan tragedi,

Gaza mengeja nama-nama yang tak terlupakan.

 

Di malam yang sunyi, bom menggema,

Menoreh luka di dada tanah suci,

Namun, semangat tak terkalahkan membara,

Palestina, engkau tetap berdiri.

 

Anak-anak kecil bermain di antara puing,

Mereka adalah pahlawan dalam cobaan,

Bibirnya berkata tentang keadilan,

Gaza, engkau tetap bersinar dalam kegelapan.

 

Teriakan tak terdengar di mata dunia,

Namun, hati yang terpanggil merasakannya,

Palestina, engkau bukanlah angka statistik,

Kau adalah doa yang terus berkumandang.

 

Dalam bayang kelam yang merayap perlahan,

Mereka berdiri, tanah suci yang teguh,

Gaza, kau adalah harapan yang terus berkobar,

Palestina, kita berdoa untukmu, setiap detik.

 

Di ujung pelangi, ada cahaya untukmu,

Meski badai meradang, dan angin bertiup kencang,

Palestina, engkau adalah kisah yang tak padam,

Dalam puisi doa, kita bersatu membela.

 

Dalam bayang kelam Gaza, kita berdiri bersama,

Dengan pena keadilan, kita tulis cerita,

Palestina, engkau bukan sendirian,

Dalam doa dan aksi, kita bersama menyuarakan kebenaran.

M. Nurifan Anwar

Halo, Perkenalkan Saya M. Nurifan Anwar, mahasiswa semester 5 program studi Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta, Depok. Dari pengalaman organisasi dan profesional saya, saya merasa memiliki sifat optimis dan kreatif yang membantu saya menjadi orang yang cepat belajar dan juga melatih keterampilan komunikasi saya. Minat saya terkait dengan menulis kreatif, komunikasi, produksi siaran, dan media sosial. Saya mahir dalam penggunaan Adobe Creative Suite dan Microsoft Office Suite.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama